Senin, 26 Januari 2015

Program Kerja Komite Peduli Lingkungan Hidup Indonesia (KPLHI) 2015 Hasil Rakernas


1.PROGRAM PENDIDIKAN LINGKUNGAN
2.PROGRAM OUTBOUND (EXPERIAL LEARNING)
3.PROGRAM CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY)
4.PROGRAM PEMBERDAYAAN LINGKUNGAN DENGAN DEPARTEMEN PEMERINTAH 
5.PROGRAM INTERNAL KPLHI


 

 PROGRAM PENDIDIKAN LINGKUNGAN
SOSIALISASI KEPADA ANAK SEKOLAH
SOSIALISASI TERHADAP WARGA SEKITAR
SOSIALISASI TERHADAP UMUM
PROGRAM OUTBOUND
MEMPASILITASI KEGIATAN TRAINING OUTBOUND BAIK UNTUK 
DINAS MAUPUN SEKOLAH

  1. TEAM BUILDING
  2. LEADERSHIP
  3. KEMAH KONSERVASI
  4. EVENT ORGANIZER


PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PERUSAHAAN
PENDIDIKAN
SOSIAL
—KEAGAMAAN
PENGHIJAUAN

PROGRAM PEMBERDAYAAN LINGKUNGAN DENGAN DEPARTEMENT PEMERINTAH (BLH,DIKNAS DLL) 

PROGRAM INTERNAL KPLHI 
  AUDIT LINGKUNGAN
  AUDIT PERUSAHAAN
  MEMBERIKAN SOLUSI
  —PROGRAM BIO GAS
  PENGELOHAN LIMBAH
  PROGRAM BIO ENERGI
  CHEMICAL

 Team Perumus Badan Komite:
DEDE SUNARYA - 085295941773
IWAN RIDWANUDIN SH - 0813 1933 7344
NOSAR  -  0813 8400 8500
ABAH IPIT  - 0878 2028 3388
YUSUF SUPRIADI  - 0852 3403 2888
IRFANSYAH  - 0813 1882 6222
YANA  - 0878 7963 0861
H. ANAS SUMARNA - 0812 8815 3401


Sabtu, 24 Januari 2015

Program 3R Menjadi Rencana Kerja Utama KPLHI Majalengka

Alamsyah (kiri), Idrus (kanan)
3R terdiri atas reuse, reduce, dan recycle. Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Dan Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat. Hal ini dijelaskan Idrus, Ketua KPLHI Majalengka melalui Sekertarisnya, Alamsyah, seusai Rapat Kerja Daerah KPLHI Majalengka (22/01/15).

Lebih lanjut Alamsyah menerangkan bahwa 3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle sampai sekarang masih menjadi cara terbaik dalam mengelola dan menangani sampah dengan berbagai permasalahannya. Penerapan sistem 3R atau reuse, reduce, dan recycle menjadi salah satu solusi pengelolaan sampah. Di samping mengolah sampah menjadi kompos atau meanfaatkan sampah menjadi sumber listrik (PLTSa; Pembangkit Listrik Tenaga Sampah). Justru pengelolaan sampah dengan sistem 3R (Reuse Reduce Recycle) dapat dilaksanakan oleh setiap orang dalam kegiatan sehari-hari.

"Mengelola sampah dengan sistem 3R (Reuse Reduce Recycle) dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja (setiap hari), di mana saja, dan tanpa biaya. Yang dibutuhkan hanya sedikit waktu dan kepedulian kita", imbuh Alamsyah.

Program 3R ternyata telah menjadi program kerja utama KPLHI untuk tahun 2015. Terbukti sudah 10 Desa di Kabupaten Majalengka diajukan oleh KPLHI Majalengka untuk mendapat bantuan program 3R dari pemerintah pusat. Desa Sukadana, Cikaracak dan Kumbung adalah diantara ddesa-desa yang sudah dipastikan mendapat program 3R yang diajukan oleh KPLHI atas rekomendasi dari BLHD Kabupaten Majalengka.

Kamis, 22 Januari 2015

KPLHI Majalengka: Siap Menggali Potensi Wisata

Asep Nurdiansyah bersama Dede Sunarya saat survei di Taman Dinosaurus, Lemahsugih.
Mengembangkan potensi pariwisata merupakan salah satu cara atau strategi untuk meningkatkan taraf perekonomian suatu daerah. Agar memperoleh hasil yang maksimal maka orientasi pariwisata harus dikembangkan kesegmen yang lebih luas. Tidak sekedar bertumpu pada keindahan pemandangan alam saja, akan tetapi menggali potensi-potensi dari sektor lain hingga menjadi bagian dari kepariwisataan. Sebagai contoh sektor pertanian yang selama ini hanya bergantung dari hasil panen musiman, apabila diafiliasikan ke agro wisata tentunya secara ekonomis akan memperoleh nilai tambah. Demikian pula dengan Sektor perikanan, bagaimana laut dan pantai tidak hanya digunakan sebagai lahan untuk sekedar menangkap ikan semata tetapi bersinergi dengan wisata bahari seperti diving, snorkelling, surving dan lain sebagainya.

Dalam mengembangkan potensi kepariwisataan terdapat beberapa unsur penting yang perlu dimiliki oleh sebuah tempat wisata. Diantaranya berupa sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM). Disamping juga beberapa elemen penunjang lain seperti transportasi, sarana dan prasarana atau infrastruktur menuju lokasi tempat wisata yang harus memadai. 
Sumber daya manusia merupakan motor atau faktor penggerak yang akan memaksimalkan potensi sumber daya alam yang telah tersedia. Untuk mengeksplorasi SDA dibutuhkan SDM yang memiliki skill atau berketerampilan. Dalam hal ini perlunya dukungan pemerintah daerah untuk memberdayakan masyarakat secara intensif. Karena pemberdayaan masyarakat pada dasarnya merupakan suatu proses pertumbuhan dan perkembangan kekuatan masyarakat untuk ikut terlibat dalam berbagai aspek pembangunan di suatu wilayah. Melalui pelatihan-pelatihan atau penyuluhan nantinya akan merangsang kreatifitas masyarakat terhadap peluang-peluang usaha yang berhubungan dengan kepariwisataan. Serta dapat menambah pengetahuan dan wawasannya dalam mengolah potensi-potensi SDA secara baik dan benar.
Dengan memobilisasi sumberdaya dan kapasitas masyarakat maka akan tercipta ekonomi kerakyatan. Yaitu sebuah sistem perekonomian yang membangun ekonomi secara mandiri, yang dapat menghindari monopoli dari para investor asing. Dimana fokusnya adalah membangun pada usaha kecil dan menengah sebagai sebuah pondasi ekonomi yang kokoh. 
Untuk mengoptimalkan pariwisata di wilayah selatan Majalengka khususnya Kecamatan Lemahsugih, KPLHI Majalengka sudah melakukan survei di taman Dinosaurus, dan sedang menyusun suatu konsep pengembangan pariwisata yang lebih produktif. Suatu konsep yang menuju ke arah industri wisata. Konsep yang produktif secara otomatis akan memacu meningkatkan perputaran roda perekonomian di suatu daerah tersebut, sehingga tercipta lapangan pekerjaan yang bisa menyerap banyak tenaga kerja. Seperti kegiatan usaha dengan menyediakan fasilitas di area taman Dinosaurus, juga akomodasi, makanan, rekreasi dan hiburan, atraksi kebudayaan serta fasilitas lain yang diperlukan wisatawan.

Pengelolaan Lingkungan Hidup Menjadi Tanggung Jawab Bersama



Tanggungjawab pelaksanan kegiatan pengelolaan lingkungan hidup pada dasarnya menjadi tangungjawab berbagai pihak, baik instansi pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dunia pendidikan, para-pelaku usaha dan masyarakat.
Kondisi lingkungan hidup yang sekarang terjadi pada dasarnya merupakan perpaduan antara berbagai upaya yang telah dilakukan oleh para pemangku kepentingan dalam merespon dampak negatif dari berbagai aktiftas pembangunan baik yang yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat. Salah satu hal penting dalam menentukan prioritas program/kegiatan dalam pengelolan lingkungan hidup adalah ketepatan merespon isu-isu strategi yang terjadi yang kemudian dijabarkan dalam pembagian peran bagi para pemangku kepentingan.
Tentunya dalam pengelolan lingkungan hidup, tahapan-tahapan perencanan, pelaksanan dan evaluasi perlu dilakukan secara berkesinambungan dan berkelanjutan. Dokumen tertulis tentang hasil-hasil pelaksanan kegiatan perlu dibuat tidak hanya untuk kepentingan administrasi dan pertangungjawaban publik, namun juga digunakan sebagai alat evaluasi. Hasil evaluasi selanjutnya dapat digunakan sebagai masukan untuk pelaksanan kegiatan tahun berikutnya.



Siap Berkhidmat:



STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN SERTA RENCANA PROGRAM KERJA
1 Strategi
Untuk mewujudkan pencapaian visi, misi serta tujuan yang ditetapkan, maka upaya pencapaianya dijabarkan melalui perumusan strategi sebagai berikut :
1. Pengembangan potensi sumber daya manusia Komite Peduli Lingkungan Hidup Indonesia Kab. Majalengka.
2. Penambahan jumlah sumber daya manusia serta sarana dan prasarana untuk meningkatkan kinerja Komite Peduli Lingkungan Hidup Indonesia Kab. Majalengka.
3. Peningkatan peran Komite Peduli Lingkungan Hidup dalam mengoptimalkan peran para pemangku kepentingan dalam upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup dan sumber daya alam.
4. Pengoptimalan pemanfatan potensi SDM untuk meningkatkan komitmen para pemangku kepentingan dalam peningkatan kualitas lingkungan hidup dan sumber daya alam.
5. Mendorong pemerintah daerah untuk peningkatan efektifas penegakan hukum terhadap pelangaran regulasi di bidang lingkungan hidup dan sumber daya alam.
6. Meningkatkan peran mitra kerja dengan Pemerintah Daerah untuk mengatasi keterbatasan basis data.
7. Peningkatan kerjasama dengan Pemerintah Daerah dalam pengelolan lingkungan hidup dan sumber daya alam
8. Pengembangan kebijakan operasional untuk memanfatkan kearifan lokal dalam pengelolaan lingkungan.
9. Ikut mendorong dan memberi solusi dalam peningkatan sarana dan prasarana lingkungan untuk mewujudkan Kabupaten Majalengka sebagai tujuan wisata.

2 Arah Kebijakan
Adapun arah kebijakan Komite Peduli Lingkungan Hidup Indonesia Kab. Majalengka dalam pengelolan sumber daya alam dan lingkungan hidup diarahkan untuk :
1. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup secara berkelanjutan.
2. Meningkatkan efektiftas perlindungan sumber daya alam dan fungsi lingkungan.
3. Mendorong pemanfatan sumber daya alam secara bijaksana.
4. Mendorong pemanfatan lingkungan hidup yang harmoni dengan daya dukung
dan daya tampungnya.
5. Mengembangkan dan meningkatkan sistem hukum lingkungan untuk menjamin terlaksananya supremasi hukum.
6. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan dalam pengelolan lingkungan.
7. Mengembangkan sistem dan aksesibiltas informasi lingkungan .
8. Meningkatkan peran serta para pemangku kepentingan dalam pengelolan sumberdaya alam dan lingkungan hidup.


3. Program
Program adalah kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan oleh suatu organisasi guna mencapai sasaran tertentu. Keberhasilan program yang dilakukan sangat erat kaitannya dengan kebijakan dan dukungan Pemerintah Daerah. Maka untuk mendukung kebijakan yang telah ditetapkan Komite Peduli Lingkungan Hidup (KPLHI) Kab. Majalengka telah menyusun program organisasi sebagai berikut:

Program Prioritas
a. Program Pengembangan Kinerja Pengelolan Persampahan bekerjasama dengan BPLHD Kab. Majalengka dengan meningkatkan peran serta masyarakat dalam Pengolahan Persampahan dengan program 3 R (Reduse, Reuse, Recycle)

b. Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
1. Berkordinasi penilaian kota sehat/adipura.
2. Berkordinasi penilaian langit biru.
3. Ikut melakukan pengawasan pelaksanan kebijakan bidang lingkungan hidup .
4. Ikut serta dalam pengawasan dalam Pengelolan B3 dan Limbah B3.
5. Melakukan kajian dampak lingkungan dengan mengusulkan RAPERDA kepada Pemda Majalengka.
6. Mendorong pemerintah untuk melakukan Pemantauan Kualitas Udara Ambien
7. Mendorong pemerintah untuk melakukan Pemantauan Kualitas Air
8. Ikut melakukan Pengawasan pelaksanan AMDAL, UKL-UPL, dan SPPL.

c. Program Perlindungan Dan Konservasi Sumber Daya Alam
1. Ikut berperan dalam Konservasi sumberdaya air dan pengendalian kerusakan sumber-Sumber Air.
2. Ikut berperan dalam Peningkatan Konservasi Daerah Tangkapan Air dan Sumber-Sumber Air
3. Ikut mengambil peran dalam Pengelolaan keanakaragaman hayati dan ekosistem
4. Ikut mendorong dalam peningkatan peran serta masyarakat dalam perlindungan dan konservasi Sumber Daya Alam
5. Ikut memfasilitasi dan Kordinasi dalam pengendalian kerusakan hutan dan lahan.
d. Program Peningkatan Kualitas Dan Akses Informasi Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup
1. Melakukan edukasi dan komunikasi masyarakat di bidang lingkungan.
2. Melakukan pengembangan data dan informasi lingkungan.
3. Memperkuat jejaring informasi lingkungan di Kabupaten Majalengka.
e. Program Peningkatan Pengendalian Polusi
1. Ikut mengawasi Pengujian Emisi Kendaran Bermotor bekerjasama dengan Dishub Kab. Majalengka.
2. Mendorong Pemerintah Kab. Majalengka melakukan Pengujian Emisi/Polusi Udara Akibat aktiftas Produksi.
3.Mendorong Pemerintah Kab. Majalengka untuk melakukan Pengujian Kadar polusi Limbah padat dan limbah Cair.

Sekilas Info:


KONDISI UMUM KOMITE PEDULI LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MAJALENGKA



                                                                                 Visi Organisasi
Komite Peduli Lingkungan Hidup Indonesia Kabupaten Majalengka sesuai kondisi pada saat ini, melakukan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan mempelajari rencana pembangunan jangka panjang di Kabupaten Majalengka, serta mempertimbangkan isu strategis dan perkembangan global yang pesat perlu diwujudkan suatu kondisi dinamis masyarakat yang maju, namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan kearifan lokal. Sehubungan dengan hal tersebut maka visi Komite Peduli Lingkungan Hidup Kab. Majalengka yang ingin dicapai dimasa mendatang adalah sebagai berikut: “Lestarinya Fungsi Lingkungan Hidup”

Misi Organisasi
Komite Peduli Lingkungan Hidup Indonesia Kab. Majalengka berharap dapat ikut serta mewujudkan pembangunan di Kabupaten Majalengka, maka misi yang akan dilaksanakan oleh Komite Peduli Lingkungan Hidup Kab. Majalengka adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kapasitas Komite Peduli Lingkungan Hidup Indonesia.
2. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan pengelolan sumber daya alam yang ada di        Majalengka.
3. Meningkatkan kemampuan, kesadaran, kepedulian dan partisipasi para pemangku kepentingan di  bidang Lingkungan Hidup.

Rabu, 21 Januari 2015

KPLHI Sukses Gelar Rakernas














Rapat kerja nasional Komite Peduli Lingkungan Hidup Indonesia (KPLHI) tahun 2015 sukses digelar di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) Resort Argapura, Desa Argalingga, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka tanggal 24-25 Januari 2015, telah membuahkan beberapa kesepakatan yang menjadi kerangka acuan program kerja di tahun 2015.

Rakernas KPLHI kali ini diikuti 9 Kab/
Kota dan 2 Provinsi. 
Sedianya Rakernas ini akan ditutup pukul 12 siang, namun karena alotnya pembahasan maka rakernas baru bisa ditutup pukul 21;30 malam.

Minggu, 18 Januari 2015

KPLHI Majalengka Canangkan Penanaman 1 Milyar Pohon

Wakil Bupati Majalengka bersama Jajaran Pengurus KPLHI
 Pohon sebagai penyumbang 20% oksigen bagi dunia sangat penting karena dari setiap satu pohon bisa menghasilkan 1,2 kg oksigen perhari. Sementara satu orang setiap hari menghirup 0,5 kg oksigen, artinya satu pohon bisa memberikan oksigen bagi dua orang manusia per harinya.

Hal inilah yang mendasari Komite Peduli Lingkungan Hidup Indonesia (KPLHI) Majalengka gencar melakukan penanaman pohon, termasuk ikut serta dalam mensukseskan program pemerintah dalam gerakan penanaman 1 milyar pohon setiap tahunnya.

Dalam rangka Hari Menanam Pohon Indonesia, KPLHI bekerjasama dengan Pemkab Majalengka melakukan pencanangan penanaman  1 milyar pohon yang di pusatkan di Desa Tenjolayar, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka.

Wakil Bupati Majalengka, DR. H. Karna Sobahi M.Mpd yang hadirdalam acara HMPI menyambut baik dan bahkan mendorong kegiatan penanaman pohon yang dilakukan oleh KPLHI Majalengka.

"Penanganan masalah lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, namun masyarakat juga harus memiliki andil yang cukup besar dalam hal pelestarian alam. Maka saya sangat mendukung penuh segala upaya yang dilakukan KPLHI dalam setiap kegiatan lingkungan hidup", terang Karna dihadapan awak media.

Sementara itu, Dede Sunarya, yang merupakan salah seorang anggota Dewan Pendiri KPLHI sangat berterima kasih atas dukungan dari Pemerintah Kabupaten Majalengka yang selalu mendukung setiap kegiatan yang dilakukan KPLHI.

"Atas nama jajaran Pengurus KPLHI Pusat dan KPLHI Daerah Majalengka, saya sangat berterima kasih kepada Pemkab Majalengka yang selalu mensuport setiap kegiatan kami", ungkap Dede.

KPLHI Majalengka Bagikan Gratis Bibit Tanaman Keras


 Upaya penanggulangan lahan kritis terus dilakukan KPLHI Majalengka dengan melakukan kegiatan penanaman dan pembagian bibit tanaman keras.

Dalam rangka penanggulangan tersebut, hampir 40 ribu bibit tanaman keras disebar diberbagai pelosok daerah Majalengka yang memiliki lahan kritis. Lagi-lagi Desa Nunuk Baru menjadi perhatian khusus KPLHI Majalengka mengingat daerah tersebut merupakan Desa yang memiliki luasan lahan kritis cukup banyak.

"Alhamdulillah KPLHI kembali mendistribusikan bibit tanaman keras sebanyak kurang lebih 40 ribu pohon, dab kesemuanya kita bagikan secara gratis," jelas Hendra Bayu Dara, Wakil Ketua KPLHI Majalengka.

Lebih lanjut Hendra menerangkan bahwa pembagian bibit gratis ke kelompok-kelompok tani khususnya kelompok tani hutan rakyat merupakan bagian dari bentuk dukungan KPLHI untuk program pemerintah dalam rangka menanam 1 milyar pohon.

"Program menanam 1 milyar pohon menjadi bagian yang menjadi fokus kerja KPLHI dalam bidang pelestarian," pungkas Hendra.