Asep Nurdiansyah bersama Dede Sunarya saat survei di Taman Dinosaurus, Lemahsugih. |
Mengembangkan
potensi pariwisata merupakan salah satu cara atau strategi untuk
meningkatkan taraf perekonomian suatu daerah. Agar memperoleh hasil yang
maksimal maka orientasi pariwisata harus dikembangkan kesegmen yang
lebih luas. Tidak sekedar bertumpu pada keindahan pemandangan alam saja,
akan tetapi menggali potensi-potensi dari sektor lain hingga menjadi
bagian dari kepariwisataan. Sebagai contoh sektor pertanian yang selama
ini hanya bergantung dari hasil panen musiman, apabila diafiliasikan ke
agro wisata tentunya secara ekonomis akan memperoleh nilai tambah.
Demikian pula dengan Sektor perikanan, bagaimana laut dan pantai tidak
hanya digunakan sebagai lahan untuk sekedar menangkap ikan semata tetapi
bersinergi dengan wisata bahari seperti diving, snorkelling, surving dan lain sebagainya.
Dalam
mengembangkan potensi kepariwisataan terdapat beberapa unsur penting
yang perlu dimiliki oleh sebuah tempat wisata. Diantaranya berupa sumber
daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM). Disamping juga beberapa
elemen penunjang lain seperti transportasi, sarana dan prasarana atau
infrastruktur menuju lokasi tempat wisata yang harus memadai.
Sumber daya
manusia merupakan motor atau faktor penggerak yang akan memaksimalkan
potensi sumber daya alam yang telah tersedia. Untuk mengeksplorasi SDA
dibutuhkan SDM yang memiliki skill atau berketerampilan. Dalam hal ini
perlunya dukungan pemerintah daerah untuk memberdayakan masyarakat
secara intensif. Karena pemberdayaan masyarakat pada dasarnya merupakan
suatu proses pertumbuhan dan perkembangan kekuatan masyarakat untuk ikut
terlibat dalam berbagai aspek pembangunan di suatu wilayah. Melalui
pelatihan-pelatihan atau penyuluhan nantinya akan merangsang kreatifitas
masyarakat terhadap peluang-peluang usaha yang berhubungan dengan
kepariwisataan. Serta dapat menambah pengetahuan dan wawasannya dalam
mengolah potensi-potensi SDA secara baik dan benar.
Dengan
memobilisasi sumberdaya dan kapasitas masyarakat maka akan tercipta
ekonomi kerakyatan. Yaitu sebuah sistem perekonomian yang membangun
ekonomi secara mandiri, yang dapat menghindari monopoli dari para
investor asing. Dimana fokusnya adalah membangun pada usaha kecil dan
menengah sebagai sebuah pondasi ekonomi yang kokoh.
Untuk
mengoptimalkan pariwisata di wilayah selatan Majalengka khususnya Kecamatan Lemahsugih, KPLHI Majalengka sudah melakukan survei di taman Dinosaurus, dan sedang menyusun suatu konsep pengembangan pariwisata yang lebih produktif. Suatu konsep yang menuju ke arah industri wisata.
Konsep yang produktif secara otomatis akan memacu meningkatkan
perputaran roda perekonomian di suatu daerah tersebut, sehingga tercipta lapangan
pekerjaan yang bisa menyerap banyak tenaga kerja. Seperti kegiatan
usaha dengan menyediakan fasilitas di area taman Dinosaurus, juga akomodasi, makanan,
rekreasi dan hiburan, atraksi kebudayaan serta fasilitas lain yang
diperlukan wisatawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar