Komite Peduli Lingkungan Hidup Indonesia (KPLHI) Jawa Barat dan Majalengka
lakukan penghijauan dilahan 30 hektar di Desa Nunuk, Kecamatan Maja,
Kabupaten Majalengka.
Di wilayah Desa Nunuk hampir sebagian besar kondisi areal lahannya
kritis padahal kondisi geografisnya pegunungan dan bertebing.
Lahan tersebut dimusim penghujan ditanamin jagung dan holtikultura jenis bawang merah, cabe dan tanaman lainnya.
Hanya sebagian kecil lahan yang hijau. Bila musim kemarau guung
tersebut gersang tak bisa ditanami karena tidak ada air, bahkan sungai
Cisuluheun yang membelah perkampungan bila kemarau kering kerontang,
sebaliknya bila hujan turun airnya deras karena semua akir hujan turun
ke sungai.
Menurut keterangan Dewan Pendiri Komite Peduli Lingkungan Hidup Indonesia (KPLHI), Dede Sunarya, KPLHI terus berupaya melakukan penataan
sejumlah kawasan terutama di sejumlah lahan kritis yang kondisi
geografisnya dinilai membahayakan terutama ancaman longsor.
Kawasan-kawasan seperti it uterus ditata dengand itanami sejumlah
tanaman keras dan buah-buahan agar bisa bermanfaat secara optimal.
Penataan kawasan tersebut juga di sesuaikan dengan Rencana Umum Tata
Ruang Wilayah (RTRW) agar sejalan dengan rencana Pemerintah Kabupaten
Majalengka yang telah menyusun RTRW.
Dede menyatakan tujuan utama dari penataan lingkungan tersebut adalah
agar terciptanya pengelolaan lingkungan secara terencana, rasional,dan
optimal sesuai dengan daya dukungnya.
Selain itu, terwujudnya keseimbangan tata guna lahan dengan daya
dukung lingkungan serta terciptanya kelestarian mutu lingkungan dan
kesejahteraan makhluk hidup.
Menurutnya, KPLHI telah membuat konsep penataan lingkungan hidup
dengan empat aspek dasar yakni keindahan, kenyamanan, kerindangan dan
kebersihan.
Beberapa hal yang akan dilakukan KPLHI Majalengka untuk membantu
Pemkab Majalengka dalam kerangka membuat lingkungan di Majalengka
menjadi indah, nyaman dan rindang,antara lain akan melakukan sosialisasi
kepada masyarakat agar menanamkan budaya menanam.
Kemudian, melakukan penghijauan di tempat yang gersang, reboisasi
bekala dan berkesinambungan, mengganti tumbuhan yang mati dengan yang
baru serta mengawal dan ikut mengawasi dalam penegakkan aturan
pemeliharaan lingkungan.
Pada saat pelaksanananya KPLHI akan bekerjasama dengan BPLHD, BPMD-PKB,
Dinsosnakertrans, BMCK, Dishutbunak, PSDAPE, Dishubkominfo, Disdik,
KUKM Indag dan Dinas Pertanian.
Sementara itu, Ketua KPLHI Majalengka Idrus, menyatakan bahwa KPLHI
Majalengka lahan kritis yang ditanami di Desa Nunuk tersebut seluas 30
hektar,
“Ada 80.000 batang bibit tanaman keras yang dialokasikan di lahan
kritis di Desa Nunuk tersebut. Kami harap lahan yang kini gundul kedepan
bisa hijau,” ungkap Idrus.
Yang harus di lakukan di Desa Nunuk tersebut selain menanami lahan
adalah memberikan advokasi agar masyarakat bisa melihara tanaman
sehingga hasilnya bisa berdaya guna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar