Kamis, 05 Februari 2015

Budidaya Kayu Sengon



Budidaya kayu sengon  memiliki prospek pasar yang cukup tinggi. Permintaan akan kayu sengon bukan hanya di dalam  negeri, namun juga dari mancanegara. Permintaan ekspor kayu  lapis berbahan  baku sengon terus meningkat. Permintaan kayu sengon, baik dari dalam  negeri maupun dari luar negeri semakin meningkat. Untuk pasar ekspor, semakin banyak negara yang meminati kayu olahan dari sengon. Kayu sengon di ekspor ke kawasan Eropa dan Amerika Serikat, juga ke negara-negara Afrika, Timur Tengah, dan Asia.
Kemenhut memang semakin giat mempromosikan  kegiatan menanam pohon yang bernilai ekonomi tinggi seperti sengon dan  jabon. Demikian  menjanjikan  prospek bisnis dari industri kayu sengon baik untuk kebutuhan dalam  negeri maupun pasar luar negeri.
Dalam skala industri, pemilihan sengon sebagai salah satu jenis pohon yang diproritaskan untuk pengusahaan hutan  tanaman  industri (HTI) merupakan suatu pilihan yang tepat. Sengon dapat dipanen pada umur yang relatif singkat yaitu 5-7 tahun setelah tanam sehingga sangat menguntungkan untuk diusahakan  dalam skala besar seperti pengusahaan HTI. Dengan masa pengusahaan 35 tahun ditambah satu kali masa rotasi, pengusahaan hutan tanaman (HT) sengon akan  bisa menjamin ketersediaan bahan baku bagi industri pulp dan kertas serta untuk keperluan kayu pertukangan dan bangunan. Sengon sendiri akan menjadi bahan baku pulp yang sangat kompetitif dibandingkan dengan jenis pohon lainnya. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan menanam sengon antara lain sebagai berikut :
1. Masa tebang relatif pendek.
2. Pengelolaan relatif mudah.
3. Persyaratan tempat tumbuh tidak rumit.
4. Kayunya serba guna.
5. Permintaan pasar terus meningkat.
6. Membantu menyuburkan tanah dan memperbaiki kualitas lahan.




Dengan masa tebang yang relatif pendek, pada tahun keenam  pengusahaan HT sudah dapat menangguk bahan baku  berupa kayu sengon untuk keperluan industri terkait. Dengan demikian, di samping dapat menghemat waktu, pengusahaan sengon juga dapat  menghemat biaya dan tenaga. Biaya pembangunan akan lebih ringan pada jenis pohon yang  tumbuh cepat atau berotasi pendek seperti sengon ini. Hal ini disebabkan adanya cash flow masuk dari hasil penebangan yang segera dapat mengurangi biaya  yang telah dikeluarkan. Dengan melihat beberapa kelebihan sengon dibandingkan jenis pohon lainnya maka pengusahaan  hutan tanaman sengon merupakan suatu pilihan yang sangat rasional.




RUANG LINGKUP KEGIATAN
Pra-penanaman
a. Perencanaan
Kegiatan perencanaan yang dimaksud  adalah merencanakan semua kegiatan/aktivitas yang akan dilaksanakan  pada proyek investasi  kayu  sengon mulai dari perencanaan  model  penanaman sampai dengan pemanenan dan  penanganan pasca panen berserta perencanaan analisis biaya yang dibutuhkan dan pendapatan selama  proyek berlangsung. Secara garis besar kegiatan perencanaan meluputi :
1. Perencanaan awal (pembuatan proposal dan peninjauan pustaka atau referensi)
2. Perencanaan kegiatan lapangan
3. Perencanaan anggaran dan analisis biaya
4. Kegiatan survei lapangan (survei potensi lahan, analisis unsur hara tanah, analisis riwayat hama dan penyakit tanaman yang terdapat di lahan)
5. Analisis Sosial-Masyarakat

b. Persiapan lahan
Kegiatan ini meliputi :
1. Pembersihan lahan
2. Pembuatan pancang dan jarak tanam (2 m x 3 m)
3. Pembuatan lubang tanam (40 cm x 40 cm x 40 cm)
4. Penyiapan pupuk (1/2 karung per lubang tanam)

c. Penyediaan bibit tanaman
Untuk mendapatkan pohon  sengon yang berkualitas sebaiknya perlu dilakukan pemilihan/seleksi bibit sengon yang berkualitas pula. Bibit berkualitas dapat dilihat dari asal-usul benih, umur bibit, dan tinggi bibit, serta kesehatan  bibit. Seleksi tersebut dapat dilakukan  pada saat pembelian bibit sengon dari tempat pembibitan atau  nursery yang menyediakan bibit sengon siap tanam dengan karakteristik sebagai berikut :

1. Umur bibit tidak lebih dari 4 bulan dari asal benih.
2. Tinggi bibit minimal 30 cm
3. Bibit tidak terjangkit penyakit atau terserang hama
4. Bibit memiliki perakaran dan batang yang kuat serta daun yang rumbun

Sebagai tambahan untuk bibit yang berkualitas adalah bibit sudah mempunyai simbiosis dengan Rhizobium atau Mikoriza. Jika bibit dengan karakteristik diatas tidak tersedia di pasar, maka penyediaan bibit sebaiknya dilakukan sendiri dengan membuat  kebun persemaian sendiri. Hal tersebut bertujuan untuk memaksimalkan  hasil investasi penanaman sengon.




Penanaman
Setelah semua kegiatan pra-penanaman selesai dilakukan, maka harus dengan segera dilanjutkan pada tahap kegiatan  penanaman. Pelaksanaan kegiatan penanaman harus memperhatikan aspek berikut :
1. Dilakukan di bulan penghujan (untuk saat ini/tahun 2015 berdasarkan data BMKG, bulan penghujan jatuh mulai bulan Februari untuk kawasan Jawa Barat dan sekitarnya)
*catatan : prediksi tersebut dapat berubah sewaktu-waktu mengingat prediksi cuaca saat  ini sulit diduga.
2. Dilakukan oleh tenaga pekerja yang mengerti cara menanam yang benar yaitu pengurukan bibit dan pemasangan ajir (sebaiknya didampingi dan diawasi oleh tenaga ahli)
3. Jika pada hari penanaman  tidak ada hujan, maka sebaiknya bibit disiram
4. Dilakukan di pagi hari atau sore hari (menghindari intensitas sinar matahari yang ekstrim)

Pasca Penanaman
Penanganan pasca penanaman merupakan kegiatan inti dari proyek investasi sengon yang akan menentukan berhasil tidaknya proyek tersebut. Kegiatan pasca tanam merupakan  kegiatan yang padat karya, membutuhkan tenaga dan biaya yang relatif tidak sedikit dan  juga berjangka waktu sesuai umur proyek dalam satu  periode. Kegiatan pasca penanaman dalam satu periode panen (selama 5 tahun) meliputi :
a. Kegiatan perawatan
Dalam satu  periode penanaman (lima tahun), kegiatan  perawatan yang harus dilakukan  terbagi menjadi tiga tahap :
1. Tahap pertama (Perawatan Intensif, umur 0-2 tahun)
– Pembersihan gulma (dilakukan dua minggu sekali)
– Penyemprotan hama dan penyakit (minimal dilakukan satu bulan sekali)
– Pemupukan organik (pada tahun pertama dua bulan sekali dan pada tahun kedua dilakukan 2 bulan sekali)
– Pemupukan kimia : NPK, Urea, Kiserite, KCl (dilakukan tiga bulan sekali)
– Pemotongan Cabang (disesuaikan)
– Pendangiran
– Penjarangan  pertama (ditahun ke-2)

2. Tahap kedua (Perawatan sedang, umur 2-3 tahun)
– Pembuatan piringan (pembersihan gulma diameter 1 meter dari pangkal batang)
– Pemotongan Cabang
– Pemupukan kimia (satu tahun tiga kali)
– Penjarangan kedua (dilakukan pada tahun ke-3)

3. Tahap ketiga (perawat biasa, umur 3-5 tahun)
– Pemupukan kimia satu tahun sekali
– Penjarangan ketiga (pada tahun ke-4)
– Pemotongan cabang






b. Kegiatan penyulaman
Kegiatan penyulaman biasanya dilakukan satu  bulan setelah  penanaman dengan  intensitas 10-20%  dari  tanaman total.  Hal ini berdasarkan  persentasi  harapan  hidup dari bibit yang ditanam di lapangan, biasanya nilai harapan hidup bibit adalah 80%.




c. Kegiatan penjarangan
Setidaknya dalam  satu periode  akan dilakukan tiga kali penjarangan. Penjarangan-penjarangan ini bertujuan  untuk  memaksimalkan pertumbuhan skunder dari pohon sengon agar diameternya tumbuh  menjadi lebih besar. Kegiatan  penanaman dengan  jarak 2 m x 3 m  bertujuan   membentuk batang  kayu  yang  lurus  keatas dan  mengurangi adanya percabangan yang dapat menurunkan  kualitas dan harga kayu  bulat (log) sengon. Sedangkan penjarangan bertujuan membesarkan diamter batang  yang sudah lurus tersebut. Tiga tahap penjarangan  masing-masing mempunyai intensitas yang berbeda-beda, dengan perhitungan  tanaman per hektar yaitu 1667 pohon, maka jumlah  pohon yang dijarangkan pada masing-masing tahap adalah sebagai berikut :
1. Tahap pertama sebanyak 10 % dari 1667 pohon = 167 pohon
2. Tahap kedua sebanyak 20 % dari 1500 pohon = 300 pohon
3. Tahap ketiga sebanyak 30 % dari 1200 pohon = 360 pohon

Jumlah pohon yang tersisa setelah tiga kali penjarangan adalah 840 pohon. Jumlah inilah yang menjadi hasil panen akhir periode.
d. Kegiatan pengukuran  potensi kayu
Kegiatan pengukuran  potensi kayu bertujuan untuk menduga jumlah kubikasi yang akan dihasilkan dalam satu  periode. Kegiatan  ini dilakukan secara sensus, yakni mengukur dimensi pohon sebanyak 840 pohon per hektar. Ada tiga dimensi pohon yang diukur, yaitu diameter setinggi dada (dbh), tinggi bebas cabang (tbc), dan tinggi total (tt). Hasil pengukurang digunakan untuk mengetahui potensi kubikasi kayu dari 840 batang pohon kayu sengon berumur 5 tahun dengan rumusan :

Potensi Total : Volume/kubikasi (m3) = ¼ x 3,14 x dbh2 x tt
Khusus untuk kayu pertukangan : Volume/kubikasi (m3) = ¼ x 3,14 x dbh2 x tbc

e. Perencanaan  pemanenan
Kegiatan perencanaan pemanenan hanya akan dilakukan pada saat kayu akan dipanen sendiri atau tidak diborongkan kepada tengkulak. Kegiatan ini meliputi perencanaan penebangan, penyaradan, dan  pengangkutan.





RENCANA ANGGARAN DAN ANALISIS BIAYA
Rencana Modal Usaha
Komponen  biaya yang diuraikan dibawah ini merupakan kebutuhan modal usaha penanaman kayu sengon per satuan hektar atau seluas 10.000 m2 dengan  periode selama lima tahun atau  60 bulan. Adapun  rincian  kebutuhan modal dapat dilihat pada tabel berikut.


Tabel Analisis Kebutuhan  Modal Usaha

No. Kegiatan                                                   Jumlah satuan              Harga satuan   Total Biaya
      

       Perencanaan
1     Pembuatan Proposal                                 1 Eksemplar                   500.000            500.000
2     Perencanaan Kegiatan                              1                                   1.000.000         1.000.000
3     Perencanaan Biaya dan Analisis biaya  1                                   2.000.000         2.000.000
4     Kegiatan Survei Lapangan
       Survei potensi                                            1 hari                               500.000            500.000
       Analisis unsur hara                                   3 sample                         300.000            900.000
       Analisis riwayat penyakit                         1                                      500.000            500.000
5     Analisis sosial masyarakat                       1                                      500.000            500.000
                                                                                                                Subtotal           5.900.000


       Persiapan lahan
1     Pembersihan                                                 20 HOK                           75.000        1.500.000
2     Pembuatan pancang dan jarak tanam       2 HOK                             75.000           150.000
3     Pembuatan Lubang tanam                        1667 Lubang                      2.500        4.167.500
4     Pemberian pupuk                                         10 HOK                           75.000           750.000
5     Pupuk Kandang                                          560 Karung                      10.000        5.600.000
                                                                                                               Subtotal        12.167.500


       Penyediaan bibit tanaman
1     Bibit kualitas                                            1 900 Bibit                        1.500         1.350.000
2     Bibit kualitas                                            2 400 Bibit                        1.200            480.000
3     Bibit kualitas                                            3 267 Bibit                        1.000            267.000
                                                                                                            Subtotal          2.097.000




       Penanaman
1     Distribusi bibit ke lubang tanam           2667 Bibit                            500         1.333.500
2     Penanaman Bibit                                      2667 Bibit                         2.000         5.334.000
                                                                                                            Subtotal          6.667.500

       Perawatan
       Perawatan Pertama
1     Pembersihan Gulma                                 144 HOK                        75.000         10.800.000
2     Penyemprotan Hama                               48 HOK                          75.000           3.600.000
3     Pupuk Kandang                                       560 Karung                    10.000           5.600.000
4     Pupuk Kimia                                             400 Kg                            30.000         12.000.000
5     Pemupukan                                               120 HOK                        75.000           9.000.000
6     Pemotongan cabang                                24 HOK                          75.000           1.800.000
7     Pendangiran                                              24 HOK                          75.000           1.800.000
8     Penjarangan                                              10 HOK                          75.000              750.000
                                                                                                            Subtotal          45.350.000
\
       Perawatan Kedua
1     Pembuatan Piringan                                 12 HOK                          75.000              900.000
2     Pemotongan Cabang                                12 HOK                          75.000              900.000
3     Pupuk                                                          100 Kg                            30.000           3.000.000
4     Pemupukan                                                 30 HOK                          75.000           2.250.000
5     Penjarangan                                                10 HOK                          75.000              750.000
                                                                                                              Subtotal            7.800.000

       Perawatan Ketiga
1     Pupuk                                                       50 Kg                              30.000          1.500.000
2     Pemupukan                                              4 HOK                            75.000             300.000
3     Penjarangan                                             10 HOK                          75.000             750.000
4     Pemotongan Cabang                              6 HOK                            75.000             450.000
                                                                                                           Subtotal           3.000.000

       Penyulaman
1     Bibit                                                         300 Pohon                         1.500             450.000
2     Tenaga Kerja                                            20 HOK                          75.000          1.500.000
                                                                                                           Subtotal           1.950.000





       Pengukuran Potensi Kayu
1     Survey Lokasi                                          2 HOK                           150.000           300.000
2     Pengukuran                                              4 HOK                           300.000        1.200.000
3     Pembuatan Laporan                                 2 HOK                           300.000           600.000
4     Laporan                                                    1 Eksemplar                 2.000.000        2.000.000
                                                                                                             Subtotal          4.100.000

       Perencanaan Pemanenan
1     Survey Lapang                                         4 HOK                           200.000           800.000
2     Pemotongan                                             20 HOK                          150.000        3.000.000
3     Transportasi                                              1                                  2.000.000        2.000.000
                                                                                                            Subtotal          5.800.000

                                                                                                            TOTAL        94.832.000




Pendapatan
Perhitungan pendapatan menggunakan asumsi-asumsi berikut :
1. Panen dilakukan secara parsial, yaitu tiga kali panen (Penjarangan kedua, ketiga, dan panen akhir)
2. Harga kayu pada penjarangan kedua Rp. 10.000/pohon,. Penjarangan Ketiga Rp. 50.000/pohon, dan Harga Kayu panen Rp. 250.000/pohon


Tabel Pendapatan selama lima tahun

No. Penerimaan                                               Jumlah Satuan             Harga satuan  Total Harga

1     Penjarangan Kedua                                  300 Pohon                         10.000          3.000.000
2     Penjarangan Ketiga                                  360 Pohon                         50.000        18.000.000
3     Panen terakhir                                            840 Pohon                       250.000      210.000.000
                                                                       
                                                                        Total Penerimaan                             231.000.000













Tidak ada komentar:

Posting Komentar